Tuesday, April 14, 2009

Kimia - Indikator Asam-Basa

a. Pendahuluan

Indikator asam-basa adalah zat-zat warna yang dapat memperlihatkan warna berbeda dalam larutan yang bersifat asam dan dalam larutan yang bersifat basa. Indikator lakmus misalnya, berwarna merah dalam larutan yang bersifat asam dan berwarna biru dalam larutan yang bersifat basa. Berbagai jenis zat warna yang dipisahkan dari tumbuhan kemungkinan juga dapat digunakan sebagai indikator asam-basa, misalnya daun mahkota bunga.

b. Tujuan

Mempelajari berbagai jenis bahan alam yang dapat digunakan sebagai indikator asam-basa.

c. Alat dan Bahan

1. Penumbuk

2. Botol plastik bening 2 buah.

3. Sendok plastik

4. Label

5. 10 bunga bugenvil

6. 10 bunga tapak dara

7. 10 bunga pacar air

8. 10 bunga anggrek tanah

9. Air cuka

10. Air sabun

d. Cara Kerja

1. Pertama-tama, kami menyiapkan seluruh bahan yang diperlukan.

2. 1 botol plastik diisi dengan air cuka dan yang lainnya diisi dengan air sabun. Kemudian kedua botol tersebut diberi label sesuai larutan yang ada di dalamnya.

3. Untuk percobaan pertama, kami ambil bunga bugenvil. Kelopak bunga dipisahkan dan dimasukkan dalam alat penumbuk.

4. Setelah ditumbuk, diberi sedikit air, kemudian diaduk.

5. Dengan menggunakan sendok plastik, hasil tumbukan dimasukkan ke dalam botol plastik bening yang berisi air cuka dan air sabun, lalu kami amati dan mencatat hasilnya.

6. Setelah itu kami mencuci semua alat karena akan digunakan pada percobaan berikutnya.

7. Percobaan kedua dengan bunga tapak dara, percobaan ketiga dengan bunga pacar air, dan percobaan terakhir dengan bunga anggrek tanah. Percobaan tersebut sama dengan percobaan pertama.

e. Hasil

Bunga

Warna Bunga

Warna Ekstrak

Warna dalam Larutan

Cuka

Sabun

Bugenvil

Merah

Merah

Merah

Merah

Tapak Dara

Putih + Pink

Ungu

Merah

Biru

Pacar Air

Merah

Merah

Merah

Merah

Anggrek Tanah

Ungu

Ungu

Merah

Biru

Hal ini terjadi karena kelopak bunga tumbuhan memiliki pigmen sehingga ketika diekstrak menghasilkan berbagai warna. Zat warna tumbuhan
menunjukan warna yang berbeda dalam kondisi pH yang berbeda-beda.

f. Kesimpulan

Berdasarkan percobaan yang kami lakukan dan dari data yang kami dapatkan, kami menyimpulkan bahwa :

1. Bunga tapak dara dan anggrek tanah dapat digunakan sebagai larutan indikator asam-basa.

2. Bunga bugenvil dan pacar air tidak dapat digunakan sebagai larutan indikator asam-basa.

Read More..

Fisika - Massa Jenis Benda

  1. Pendahuluan

Massa jenis adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda. Semakin tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa setiap volumenya. Massa jenis rata-rata setiap benda merupakan total massa dibagi dengan total volumenya. Sebuah benda yang memiliki massa jenis lebih tinggi (misalnya besi) akan memiliki volume yang lebih rendah daripada benda bermassa sama yang memiliki massa jenis lebih rendah (misalnya air).

Satuan SI massa jenis adalah kilogram per meter kubik (kg·m-3). Massa jenis berfungsi untuk menentukan zat. Setiap zat memiliki massa jenis yang berbeda. Dan satu zat berapapun massanya berapapun volumenya akan memiliki massa jenis yang sama.

  1. Tujuan

1. Menentukan massa jenis benda yaitu tembaga, timah, aluminium, dan kuningan

2. Menentukan massa jenis fluida lain yaitu spiritus.

  1. Alat dan Bahan

1. Kubus Timah

2. Kubus Kuningan

3. Kubus Tembaga

4. Kubus Alumunium

5. Neraca Pegas

6. Gelas ukur

7. Neraca lengan

8. Jangka sorong

9. Benang

10. 500 mL air

11. 500 mL spritus

12. Alat tulis

13. Alat hitung (jika diperlukan)

  1. Dasar Teori

Rumus untuk menentukan massa jenis adalah

atau

dengan

ρ adalah massa jenis,

m adalah massa,

V adalah volume.

ρu adalah massa jenis benda di udara,

ρa adalah massa jenis benda di air

Satuan massa jenis dalam 'CGS [centi-gram-sekon]' adalah: gram per sentimeter kubik (g/cm3). Sedangkan dalam satuan SI adalah kilogram per meter kubik (kg/m3). Untuk 1 g/cm3 = 1000 kg/m3.

  1. Cara Kerja
  1. Menyiapkan alat dan bahan
  2. Mengukur panjang sisi benda dengan menggunakan jangka sorong
  3. Mengukur berat masing-masing benda di udara dengan menggunakan neraca pegas
  4. Mengukur massa keempat benda tersebut dengan menggunakan neraca lengan
  5. Mengukur berat benda di air dengan menggunakan neraca pegas juga
  6. Mengukur berat benda di spritus dengan menggunakan neraca pegas kembali
  7. Menghitung volume benda dengan menggunakan rumus volume kubus, yaitu

v = r3

  1. Menghitung massa jenis benda dengan menggunakan persamaan m = rb . v
  2. Menghitung massa jenis benda di air dengan menggunakan persamaan

a = rb(a-b) dengan a = Wudara

b = Wair

  1. Menghitung massa jenis benda di spritus dengan menggunakan persamaan a = rb(a-c) = (a-b) dengan c = Wspritus

  1. Data

Jenis Logam

R (m)

V (m3)

m (kg)

ρbenda(kg/m3)

Tembaga

2,2.10-2

10,64.10-6

70,2.10-3

6597,74

Timah

2,2.10-2

10,64.10-6

90,7.10-3

8524,43

Kuningan

2,2.10-2

10,64.10-6

66,5.10-3

6250

Alumunium

2,2.10-2

10,64.10-6

21,6.10-3

2030

Catatan : massa jenis benda di atas diperoleh dari rumus

Jenis Logam

W udara

W air

W spritus

Tembaga

0,7 N

0,6 N

0,6 N

Timah

0,9 N

0,8 N

0,8 N

Kuningan

0,7 N

0,6 N

0,6 N

Alumunium

0,25 N

0,15 N

0,15 N

  1. Analisis Data

1. Tembaga

2. Timah

3. Kuningan

4. Alumunium

Dengan melihat data dan analisis data di atas, kita dapat mengetahui perbandingan massa jenis benda yang diperoleh menggunakan rumus dengan massa jenis benda yang diperoleh menggunakan rumus .

Logam

Tembaga

6597,74

7000

Timah

8524,43

9000

Kuningan

6250

7000

Alumunium

2030

2500

Berdasarkan tabel di atas kita dapat menyimpulkan bahwa antara rumus dengan rumus tidak menunjukkan perbedaan hasil yang cukup jauh.

Menghitung Massa Jenis Spritus

Massa jenis spritus dapat diketahui dengan rumus

  1. Tembaga

  1. Timah

  1. Kuningan

  1. Alumunium

  1. Kesimpulan

Dari percobaan yang telah kami lakukan kami menyimpulkan bahwa :

1. Massa jenis tembaga adalah 7000 kg/m3.

2. Massa jenis timah adalah 9000 kg/m3.

3. Massa jenis kuningan adalah 7000 kg/m3.

4. Massa jenis alumunium adalah 2500 kg/m3.

5. Massa jenis spritus sama dengan massa jenis air, yaitu 1000 kg/m3.



Read More..

Biology - Urin Manusia

  1. Pendahuluan

Urin atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Urin normal berwarna jernih transparan. Warna kuning muda urin berasal dari zat warna empedu.

Urin berbau khas jika dibiarkan agak lama berbau ammonia. Ph urin berkisar antara 6,8 – 7,2. Secara kimiawi kandungan zat dalan urin diantaranya adalah air, urea, asam urat, amonia, kreatinin, asam laktat, asam fosfat, asam sulfat, dan klorida. Selain itu terdapat pula garam dapur, zat-zat yang berlebihan dalam darah, misalnya vitamin C dan obat-obatan.

Volume urin normal per hari adalah 900 – 1200 ml, volume tersebut dipengaruhi banyak faktor diantaranya suhu, zat-zat diuretika (teh, alcohol, dan kopi), jumlah air minum, hormon ADH, dan emosi.

  1. Tujuan

Mengetahui kandungan amonia, pH, Klorida, glukosa, dan protein dan urin.

  1. Alat dan bahan

1. Tabung reaksi 5 buah

2. Rak tabung reaksi

3. Pipet

4. Penjepit tabung reaksi

5. Pembakar spiritus

6. Penyangga pembakar spiritus

7. Korek api

8. Gelas ukur 3 buah

9. 2 jenis urin

10. Larutan Fehling A dan Fehling B

11. Larutan CuSO4 dan NaOH

12. Larutan AgNO3

13. Kertas pH universal

  1. Cara kerja

1. Kami menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam percobaan ini.

2. Kami masukkan urin orang pertama pada 5 tabung reaksi

3. Sementara panaskan air pada gelas ukur dengan spiritus

4. Pada tabung reaksi ke-1 masukkan pH indikator universal

5. Amati perubahan warna dan cocokan dengan standar pH

6. Pada tabung reaksi ke-2 jepit dengan penjepot tabung reaksi

7. Panaskan tabung reaksi dan cium bau urin

8. Pada tabung reaksi ke-3 tambahkan 3 tetes Fehling A dan Fehling B

9. Jepit tabung dan dipanaskan didalam air yang telah dipanaskan

10. Kocok tabung dan amati perubahan warna yang terjadi

11. Pada tabung reaksi ke-4 tambahkan 3 tetes CuSO4 dan NaOH

12. Jepit tabung dan dipanaskan didalam air yang telah dipanaskan

13. Kocok tabung dan amati perubahan warna yang terjadi

14. Pada tabung reaksi ke-5 tambahkan 3 tetes AgNO3

15. Jepit tabung dan dipanaskan didalam air yang telah dipanaskan

16. Kocok tabung dan amati perubahan warna yang terjadi

17. Catat yang terjadi pada urin pada tabel pengamatan

18. Lakukan kegiatan diatas pada objek pengamatan urin orang kedua.

  1. Hasil dan Pembahasan

Hasil pengamatan urin orang pertama dan kedua :

NAMA

pH

AMONIA

GLUKOSA

PROTEIN

KLOR

ORANG KE-1

5

-

-

+

+

ORANG KE-2

6

+

-

-

+

Keterangan :

- : tidak mengandung

+ : mengandung

Pembahasan dari tabel pengamatan uji kandungan urin :

1. Orang pertama memiliki kandungan urin adalah

· Tabung reaksi ke-1 menunjukkan pH urin adalah 5

· Tabung reaksi ke-2 tidak tercium bau yang pesing(mengandung amonia)

· Tabung reaksi ke-3 terjadi perubahan warna urin menjadi hijau yang menunjukkan bahwa urin tidak mengandung glukosa. Karena urin yang mengandung glukosa maka pada tabung ke-3 akan terjadi perubahan warna menjadi merah bata.

· Tabung reaksi ke-4 terjadi perubahan pada tabung terdapat cincin ungu yang menunjukan bahwa pada urin terkandung protein.

· Tabung reaksi ke-5 terjadi perubahan pada urin terdapat endapan yang menunjukan bahwa urin mengandung klor.

2. Orang pertama memiliki kandungan urin adalah

· Tabung reaksi ke-1 menunjukkan pH urin adalah 6

· Tabung reaksi ke-2 tercium bau yang pesing(mengandung amonia)

· Tabung reaksi ke-3 terjadi perubahan warna urin menjadi hijau yang menunjukkan bahwa urin tidak mengandung glukosa. Karena urin yang mengandung glukosa maka pada tabung ke-3 akan terjadi perubahan warna menjadi merah bata.

· Tabung reaksi ke-4 terjadi perubahan pada tabung tidak terdapat cincin ungu yang menunjukan bahwa pada urin tidak mengandung protein. Karena pada tabung reaksi akan terdapat cincin ungu bila terdapat protein didalam urin.

· Tabung reaksi ke-5 terjadi perubahan pada urin terdapat endapan yang menunjukan bahwa urin mengandung klor.

  1. Kesimpulan

Kesimpulan yang kami dapat dari rangkaian percobaan yang kami lakukan adalah

· Urin pada orang pertama memiliki pH 5, mengandung protein dan klor. Tetapi tidak mengandung amonia dan glukosa.

· Urin pada orang kedua memiliki pH 6, mengandung amonia dan klor. Tetapi tidak mengandung protein dan glukosa



Read More..