Friday, October 17, 2008

Masangin Di Alkid

Kemarin libur lebaran yang cukup panjang. tak hanya untuk datang kerumah saudara and temen aja. aku diajak tanteku yang kebetulan baru mudik lebaran di jogja untuk jalan-jalan sore di jogja. Tempat yang terpikir adalah Alun-alun selatan, ya karena disana kalo sore rame apalagi minggu sore. gajah yang biasanya terparkir rapi di kandangnya dikeluarkan untuk mengajak anak-anak nan lugu dan penuh keceriaan berputar-putar di area kandang. cukup dua kali puteran tapi cukup untuk menambah keceriaan pada masa penuh kerinduanku akan masa anak-anak. walau pengen tapi yang malu nanti gajahnya malah jatuh. masa gajah naek gajah. haha, khan gag lucu.

Tapi abis ngater sepupuku yang masih mungil-mungil naek gajah, naek kuda. Hmm... kegiatan yang ku suka nih makan-makan tapi makannya masih ala jogja aja, minum Ronde... Abis nyante-nyate nih duduk ngobrol sore-sore sambil minum ronde, sepupuku bilang masangin yuk! Boleh.

Masangin atau masuk di antara dua beringin adalah ritual yang dilakukan dengan mata tertutup kemudian berjalan ke arah beringin kurung. Siapa yang bisa melalui celah diantara keduanya, dipercaya permohonannya akan terkabul. Meski bukan tradisi yang berasal dari lingkungan Kraton, tradisi tersebut telah dipercaya sejak lama dan mengakar di masyarakat Jogja. Entah kebetulan atau bukan, tidak semua orang yang ber"masangin" bisa melalui celah tersebut. Kebanyakan orang berjalan miring atau menyamping dari arah yang seharusnya.

Seperti keluarga tanteku yang mencoba dan gagal. ku mulai tertarik melihatnya. walau ku warga jogja asli and kadang ku juga olahraga di sana tapi ku lom pernah coba masangin. kepengen, ya kucoba ja. se kali coba. bablas deh. langsung lolos.

Sekarang, datang ke Jogja tak lengkap rasanya tanpa melakukan masangin. Mau, segera datang ke alun alun kidul or alun-alun selatan kraton yogyakarta hadingrat. Okey Met Mencoba.

No comments:

Post a Comment